Bangsa indonesia adalah bangsa yang
besar dengan banyak budaya bangsa yang ada di dalamnya. Dengan banyaknya budaya
yang ada di indonesia maupun di dunia, maka setiap individu dapat dengan mudah
mengenal budaya dan sistem komunikasi dengan budaya yang berbeda. Selain itu
setiap individu juga dapat melakukan pernikahan antar budaya. Karena setiap
budaya pun membebaskan setiap individu dengan budaya yang lain. Tidak menutup
kemungkinan Pernikahan pun akan terjadi walaupun adanya perbedaan budaya.
Dengan terjadinya pernikahan yang berbeda budaya, maka akan banyak konflik /
hambatan yang akan terjadi di suatu pernikahan tersebut.
Kita menyadari bahwa setiap budaya
memiliki kekhasannya masing-masing. Bahkan seringkali saling bertolak belakang.
Di satu budaya sikap tertentu dapat diterima, namun dalam budaya yang lain
tidak. Sebagai contoh ketika saya seorang Jawa berada di Tumbangtiti (kota
kecil yang letaknya sekitar 100 km dari Ketapang, Kalimantan Barat) menanyakan
tujuan kepada tetangga dekat yang hendak bepergian. Kemudian dijawab dengan
sepatah kata “entah” yang bagi saya cukup mengagetkan. Padahal konteks
pembicaraan itu bermaksud untuk menyapa, namun berbeda tanggapannya.
Dari pengalaman itu, saya merasakan
perlunya pemahaman lintas budaya sehingga perbedaan itu tidak mengakibatkan
persoalan atau kesalahpahaman bagi kedua pihak yang terlibat. Dalam banyak
kasus, konflik budaya mudah ditemui di berbagai tempat pertemuan multi budaya
seperti Yogya dan kota-kota besar lainnya. Maka dalam artikel ini, saya hendak
membahas permasalahan konflik kultural dalam kasus di atas.
Pertama-tama kita perlu menyadari
dua budaya antara Jawa dan Kalimantan. Salah satu falsafah Jawa adalah tepa
salira terhadap sesama. Artinya kurang lebih saya artikan sebagai sikap saling
menghargai terhadap sesama. Falsafah itu mengandung konsekuensi bahwa setiap
orang bertanggung jawab juga terhadap kehidupan orang lain. Maka, ia perlu
mengerti pula urusan orang lain pula. Dalam hal ini, konteksnya adalah
basa-basi untuk mendekatkan relasi dengan tetangga. Tambah lagi, jawaban dari
pertanyaan itu bukanlah tujuan yang utama. Sementara itu, masyarakat Kalimantan
yang dipengaruhi oleh keluasan alam dan lingkungan mereka membutuhkan ruang
yang lebih luas dibandingkan orang Jawa. Kebudayaan dipengaruhi juga oleh luas
wilayahnya. Semakin luas wilayah kehidupan budaya tertentu, maka semakin luas
pula ruang yang diperlukan oleh mereka. Itu berarti bahwa mereka semakin
independen dan tak ingin dicampuri urusannya. Maka sebagai jawaban atas
pertanyaan di atas adalah tidak menjawab. Secara spontan, pertanyaan di atas
juga mengusik kebebasan mereka sehingga menimbulkan stimulus untuk bereaksi
spontan dan emosional.
Berdasarkan analisis di atas,
persoalannya terletak pada keluasan ruang bebas yang diperlukan oleh
masing-masing budaya. Budaya yang satu membutuhkan ruang yang lebih luas
dibandingkan oleh budaya yang lain. Sementara budaya yang lain justru merasa
bahwa ruang bebas itu dibentuk secara bersama-sama. Apabila dicermati lebih
lanjut, maka masing-masing memiliki aturan berbeda yang menerangi realitas yang
sama yaitu mengenai penempatan diri terhadap orang lain. Aturan yang satu
cenderung mengambil jarak, sementara yang lain cenderung makin menghilangkan
jarak dalam tataran relasi bermasyarakat.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan di sini bahwa konflik budaya memungkinkan munculnya masalah yang lebih besar bagi kedua pihak yang bersalah paham. Persoalan kecil, tentang sapaan untuk berelasi dalam masyarakat dapat menghancurkan tujuan yang sebenarnya yaitu untuk bermasyarakat.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan di sini bahwa konflik budaya memungkinkan munculnya masalah yang lebih besar bagi kedua pihak yang bersalah paham. Persoalan kecil, tentang sapaan untuk berelasi dalam masyarakat dapat menghancurkan tujuan yang sebenarnya yaitu untuk bermasyarakat.
Bagaimanapun juga konflik budaya
sangat berpeluang memunculkan permasalahan di dalam masyarakat multikultural
seperti Yogya. Karenanya, siapa saja dan terutama orang-orang muda perlu
belajar tentang pemahaman lintas budaya sehingga mereka dapat memahami
perbedaaan budaya sebagai kesempatan untuk memperkaya budaya dan seni hidup
manusia.
Casino Review - DrmCD
BalasHapusPlay with bonus. 하남 출장샵 The game is developed by 광주광역 출장안마 Digimedia Limited and includes the following games: Keno, Keno, Keno & 경기도 출장샵 More. 의왕 출장마사지 You 안양 출장마사지 can also play from the casino